Jadilah orang yang belajar. Selamanya
kehidupan hamba di atas muka bumi Allah ini, pasti tidak akan dapat dipisahkan
dengan ilmu. Bukankah mengenal Allah perlu kepada ilmu? Bukankah menzahirkan
kecintaan kepada Rasulullah juga perlu kepada ilmu? Justeru, mengapa kita suka
menjadi orang yang sombong? Sombong dengan keupayaan diri tanpa merasa perlu
kepada ilmu? Sombong dengan ilmu yang
ada tanpa mahu berkongsi kepada orang lain? Apalagi kebaikan yang dapat
dilakukan jika tidak belajar ilmu dan mengajarkannya kepada orang lain?
Dalam Al-Quran Allah berfirman yang
bermaksud
” Katakanlah anak Adam adakah sama antara orang yang berilmu dengan yang tidak
berilmu.. .sesungguhnya orang-orang yang dapat mengambil pelajaran dan
peringatan hanyalah orang-orang yang berakal sempurna.” (Az-Zumar ayat
9)
Hakikatnya, kehidupan manusia pada
hari ternyata sudah tidak keruan. Yang dangkal terus dengan kedangkalannya,
yang bijak pula leka dengan kebijaksanaannya hingga lupa untuk membantu
saudaranya keluar dari kejahilan. Yang sombong terus dengan kebongkakan sebagai
ahli ilmu yang mempunyai pemikiran yang tajam serta ilmu yang
luas,merasakan diri tidak utuh untuk
bersama dengan golongan yang kurang. Yang malas lena dengan kebanggaan yang
dirasakan menjadi hak miliknya tanpa berusaha untuk menampung kekurangan yang ada.
Barangsiapa ditanya mengenai sesuatu ilmu lalu disembunyikannya maka Allah akan mengekangnya nanti dengan kekangan daripada api neraka pada Hari Kiamat kelak.
(Riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tarmizi).
Setiap detik waktu yang berlalu, pasti
akan ditanya oleh Allah swt di hari akhirat nanti. Maka pada waktu itu, apalagi
alasan yang tercipta untuk dihujahkan di hadapan Allah swt? Ke mana dibawa dan digunakan umur yang
panjang itu? kepada kebaikankah atau keburukan? Mencari ilmu untuk mengenal
Allah atau menuju tempat maksiat menjauhi Allah? Tentu sekali pada detik itu,
setiap yang merugikan dirinya melalui kesibukan dunia akan terus kecewa dan
kecewa mengharapkan dihidupkan kembali ke dunia untuk membaiki segala kesilapan
lalu.
Ilmu tidak perlu kita pelihara, sebaliknya ilmulah yang memelihara kita namun harta perlu kita pelihara daripada pencuri.
Orang yang berilmu mengaku dirinya Hamba Allah, sedangkan orang yang berharta mengaku dirinya pemilik.
Kata-kata dari Saidina Ali Bin Abi Talib r.a.
Selagi diizinkan Allah swt untuk
hamba-Nya merasai nikmat yang dikurniakan Allah, manfaatkanlah diri sebaiknya.
Kejarlah ilmu kerana jika kita tidak mengejarnya, kita akan ketinggalan. Jika
kita mensiakannya, kita akan kerugian. Beruntung bagi yang memanfaatkan ilmunya
itu walau hanya melalui dua patah kata.